Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif atau yang biasa disebut dengan MIMA 01 KH. Shiddiq Jember adalah sebuah Madrasah yang terletak di pusat kota Jember, tepatnya beralamat di Jalan KH. Shiddiq Talangsari Jember.
Bangunan Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif ini berdiri di atas tanah wakaf milih KH. Muhammad Shiddiq atau yang biasa dikenal dengan mbah Shiddiq, seorang ulama penyebar syariat Islam di Jember.
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif 01 KH. Shiddiq Jember merupakan madrasah tertua yang ada di Jember, Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif ini berdiri pada tahun 1948, dan didirikan oleh beberapa orang yaitu:
a. KH. Abdul Halim Shiddiq (Putra dari KH. Muhammad Shiddiq).
b. KH. Mahfud Shiddiq (Putra dari KH. Muhammad Shiddiq).
c. KH. Dhofir Salam (Menantu dari KH. Muhammad Shiddiq).
d. KH. Ahmad Shiddiq (Putra terakhir dari KH. Muhammad Shiddiq).
Madrasah ini awalnya diberi nama Madrasah Diniyah Bustanul Ulum yang berisikan para pemuda-pemuda zaman dulu yang ingin mempelajari syari’at Islam. Tujuan didirikannya madrasah ini, sebagai wadah untuk menyebarkan dakwah dalam bentuk pendidikan. Madrasah ini dulunya berpindah-pindah tempat, yang awalnya bertempat di daerah Gebang tepatnya di masjid wakaf. Lalu berpindah ke daerah Talangsari tepatnya di bangunan pinggir jalan raya yang sekarang menjadi bangunan TK Al Hidayah, setelah itu yang terakhir berpindah ke belakang bangunan TK Al Hidayah, perpindahan terakhir ini adalah tempat berdirinya bangunan Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif 01 KH. Shiddiq Jember sampai sekarang.
Pada tahun 1960 Madrasah Diniyah Bustanul Ulum berganti nama menjadi SRNU yang artinya Sekolah Rakyat NU, nama SRNU ini hanya bertahan sampai tahun 1965. Pada tahun 1965 SRNU (Sekolah Rakyat NU) berganti nama menjadi MINU, yang artinya Madrasah Ibtidaiyah NU, dan bertahan sampai tahun 1973. Setelah itu pada tahun 1974 MINU (Madrasah Ibtidaiyah NU) berganti nama lagi menjadi MIMA yang artinya
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif dan di pimpin oleh KH. Shoddiq Mahmud selaku Pembina Pengawas MIMA.
Pada tahun 1975 Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif dibagi menjadi dua lembaga yaitu MIMA 1 dan MIMA 2. Lima tahun berjalan, pada tahun 1980 MIMA bertambah satu lembaga lagi yang diberi nama MIMA 3.
Selanjutnya pada tahun 1985 MIMA bertambah satu lembaga lagi yang diberi nama MIMA 4. Total ada empat lembaga di MIMA dan memiliki 4 kepala sekolah yang berbeda. Tujuan didirikan empat lembaga yaitu MIMA 1, MIMA 2, MIMA 3 dan MIMA 4 ini untuk bisa mengembangan pendidikan pada saat itu. Pada tahun 1988 MIMA 3 ditiadakan karena satu dan lain hal yang membuat Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif ini hanya tersisa tiga lembaga saja. Perbedaan antara tiga golongan dalam Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif ini yaitu, MIMA 1 yang berisikan murid perempuan, MIMA 2 yang berisikan murid laki- laki dan MIMA 4 yang berisikan murid laki- laki dan perempuan. Dan ditahun 1988 jumlah seluruh kelas yang ada di MIMA totalnya ada 16 kelas.
Pada tahun 1988 sampai 1990 Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif di pimpin atau di kepala sekolahi oleh tiga orang yaitu:
a. MIMA 1 di Kepala Sekolahi oleh Drs. Burhanudin.
b. MIMA 2 di Kepala Sekolahi oleh Drs. Zainal Arifin.
c. MIMA 3 di Kepala Sekolahi oleh Drs. Agus Riyanto.
Tahun 1990 MIMA 4 ditiadakan untuk menyederhanakan lembaga, dan tersisa dua lembaga yaitu MIMA 1 dan MIMA 2. Tahun 1992 sampai 1995 terjadi pergeseran Kepala Sekolah:
a. MIMA 1 yang di Kepala Sekolahi oleh Drs. Moh. Harisuddin.
b. MIMA 2 yang di Kepala Sekolahi oleh Drs. Ahmad Buroidah.